OJK Gandeng BKKN Tingkatkan Pemberdayaan Ekonomi Keluarga
By cuki - Kamis, 13 Februari 2014
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) hari ini, Rabu 12 Februari 2014, menandatangani kesepakatan kerja sama dengan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) di bidang peningkatan literasi sektor jasa keuangan.
Kesepakatan bersama ini sebagai pedoman bagi kedua pihak guna meningkatkan literasi keuangan, pemberdayaan ekonomi keluarga, dan perlindungan konsumen sesuai tugas dan fungsi serta wewenang OJK dan BKKBN. Upaya ini juga untuk mewujudkan keluarga kecil, bahagia, dan sejahtera.
Penandatanganan dokumen kerja sama dilakukan Ketua Dewan Komisioner OJK, Muliaman D Hadad dan Kepala BKKBN, Fasli Jalal, pada pembukaan Rakernas BKKBN 2014 di Jakarta Convention Center.
Muliaman mengatakan, kerja sama ini bertujuan untuk mendukung kemajuan keluarga-keluarga di Indonesia agar tidak hanya sehat, tetapi sejahtera secara ekonomi dengan peningkatan pengetahuan dan akses ke lembaga keuangan.
"Kami akan buat agenda kegiatan dengan BKKBN ke daerah-daerah untuk menyosialisasikan berbagai aspek keuangan guna pemberdayaan ekonomi keuarga," ujar Muliaman.
Kesepakatan bersama ini sebagai pedoman bagi kedua pihak guna meningkatkan literasi keuangan, pemberdayaan ekonomi keluarga, dan perlindungan konsumen sesuai tugas dan fungsi serta wewenang OJK dan BKKBN. Upaya ini juga untuk mewujudkan keluarga kecil, bahagia, dan sejahtera.
Penandatanganan dokumen kerja sama dilakukan Ketua Dewan Komisioner OJK, Muliaman D Hadad dan Kepala BKKBN, Fasli Jalal, pada pembukaan Rakernas BKKBN 2014 di Jakarta Convention Center.
Muliaman mengatakan, kerja sama ini bertujuan untuk mendukung kemajuan keluarga-keluarga di Indonesia agar tidak hanya sehat, tetapi sejahtera secara ekonomi dengan peningkatan pengetahuan dan akses ke lembaga keuangan.
"Kami akan buat agenda kegiatan dengan BKKBN ke daerah-daerah untuk menyosialisasikan berbagai aspek keuangan guna pemberdayaan ekonomi keuarga," ujar Muliaman.
Literasi Keuangan
OJK, dia melanjutkan, akan mengajak lembaga-lembaga keuangan yang sudah fokus pada pengembangan ekonomi mikro untuk mengisi program itu.
Literasi keuangan adalah kemampuan untuk mengetahui, memahami, mengaplikasikan, menganalisis, dan menyintesakan segala sesuatu yang terkait dengan karakteristik, produk, dan layanan lembaga jasa keuangan.
Di bidang literasi keuangan, OJK telah menjalin kerja sama dengan berbagai pihak lain seperti Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, serta PP Muhammadiyah.
Selain itu, OJK menggandeng sembilan universitas, yaitu Universitas Indonesia, IPB Bogor, UGM Yogyakarta, Universitas Trisaksi, Universitas Diponegoro Semarang, Universitas Wahid Hasyim Semarang, Universitas Muhammadiyah Malang, UNS Solo, dan Sekolah Tinggi Manajemen IMMI Jakarta.
Literasi keuangan adalah kemampuan untuk mengetahui, memahami, mengaplikasikan, menganalisis, dan menyintesakan segala sesuatu yang terkait dengan karakteristik, produk, dan layanan lembaga jasa keuangan.
Di bidang literasi keuangan, OJK telah menjalin kerja sama dengan berbagai pihak lain seperti Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, serta PP Muhammadiyah.
Selain itu, OJK menggandeng sembilan universitas, yaitu Universitas Indonesia, IPB Bogor, UGM Yogyakarta, Universitas Trisaksi, Universitas Diponegoro Semarang, Universitas Wahid Hasyim Semarang, Universitas Muhammadiyah Malang, UNS Solo, dan Sekolah Tinggi Manajemen IMMI Jakarta.