Sosok Menteri Perdagangan Lebih Muda dan Berwawasan
By cuki - Kamis, 13 Februari 2014
Jika dunia akan merayakan hari Valentine pada tanggal itu, berbeda dengan Luthfi, ia akan dilantik menjadi Menteri Perdagangan di kantor Presiden.
Penunjukkan tersebut telah memperjelas siapa yang menjadi Menteri Perdagangan menggantikan posisi Gita yang sempat "menggantung" menunggu jawaban Presiden SBY.
Presiden telah melakukan uji kelayakan dan kepatutan kepada Lutfi, yang bukan orang baru dalam Kabinet Indonesia Bersatu. Saat SBY baru pertama kali menjabat sebagai Presiden, Luthfi ditunjuk sebagai Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).
Dikutip dari Wikipedia, Lutfi lahir di Jakarta, 16 Agustus 1969, adalah seorang pengusaha dan pernah menjabat sebagai Kepala BKPM, sebelum ditugaskan menjadi duta besar Indonesia untuk Jepang.
Pada 2008, Lutfi diakui sebagai seorang pemimpin muda yang berpengaruh oleh The World Economic Forum’s Young Global Leaders. Ia juga merupakan salah seorang pendiri Masyarakat Ekonomi Syariah.
Muhammad Lutfi lahir dari pasangan Firdaus Wadjdi dan Suhartini yang berasal dari Minangkabau. Selesai mengenyam pendidikan di Purdue University, Indiana, Amerika Serikat, Lutfi mengembangkan usaha bersama Erick Thohir, Wishnu Wardhana, dan Harry Zulnardy.
Mereka mendirikan Mahaka Group, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan, keuangan, dan media. Di perusahaan tersebut, Lutfi menjabat sebagai presiden direktur dan chief executive officer (CEO).
Pada usia 29 tahun, dia menjadi Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia untuk Jakarta Yang Lebih Baik (Hipmi Jaya) periode 1998-2001, dan kemudian menjadi ketua nasional Hipmi pada periode 2001-2004.
Pada 2005, ia diangkat SBY untuk menduduki posisi pejabat setingkat menteri, yakni kepala BKPM, dan dia menjadi orang termuda yang pernah menjabat posisi tersebut.
Pada Agustus 2010, Muhammad Lutfi ditunjuk oleh Presiden sebagai Duta Besar untuk Jepang dan Federasi Mikronesia. Ia merupakan orang termuda yang pernah bertugas di kedutaan terbesar Indonesia, dan juga sebagai salah satu duta termuda yang mewakili Indonesia secara internasional.
Yang menarik, sosok Luthfi hampir mirip dengan Gita yang saat ini memilih fokus mengikuti serangkaian kegiatan konvensi calon presiden Partai Demokrat.
Wakil Menteri Perdagangan, Bayu Krisnamurthi, melihat mereka berdua berjodoh. "Saya melihat mereka 'jodoh' dan mirip. Kira-kira simbolnya seperti itu. Muda, pintar, berwawasan internasional, dan sama-sama mantan (kepala) BKPM," kata dia.
Tantangan Luthfi di perdagangan
Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Suryo Bambang Sulisto, menilai mantan kepala BKPM itu layak dan mumpuni untuk mengemban tugas perdagangan.
"Pak Lutfi mempunyai latar belakang sebagai pengusaha, juga mantan kepala BKPM, dan mantan Dubes Indonesia untuk Jepang. Jadi, saya kira cukup mumpuni dalam tugasnya nanti sebagai mendag yang baru," ujar Suryo.
Dia menjelaskan tantangan yang harus dihadapi Lutfi adalah meningkatkan ekspor dan mengendalikan impor demi menjaga neraca perdagangan agar tetap positif.
"Selain itu, menjaga agar tidak ada lagi gejolak-gejolak harga bahan pokok, ini dapat dihindari dengan perencanaan yang matang dan tepat waktu," kata Suryo.
Menurut Suryo, Lutfi harus berkonsentrasi untuk mendorong adanya substitusi impor. "Artinya, mendorong produksi dalam negeri untuk menggantikan impor," kata Suryo.
Peningkatan ekspor produk atau hasil industri dalam negeri, ia melanjutkan, sangat penting. "Kurangi ketergantungan pendapatan devisa kita hanya dari ekspor produk komoditas mineral dan perkebunan," imbuh Suryo.
Kemendag seperti wasit
Untuk pertama kalinya, Luthfi memberikan pernyataan kepada pers setelah ditunjuk Presiden. Menurut Lutfi, Kementerian Perdagangan memiliki fungsi seperti wasit di permainan tinju.
"Kalau memukul di bawah pinggang itu dilarang, karena kita mesti menerapkan situasi lapangan yang sejajar dan seimbang," ujarnya.
Sebagai menteri baru, Lutfi berambisi untuk memerangi inflasi agar stabilitas ekonomi Indonesia tak goyang. Apalagi, kata Lutfi, dengan hambatan transportasi dan distribusi yang terganggu oleh cuaca dan alam.
Selain itu, Lutfi juga bercita-cita menggenjot ekspor Indonesia. "Jadi saya rasa ini adalah bagian dari yang saya harus kerjakan bersama-sama," kata Luthfi usai mendampingi Presiden mengumumkan penunjukan dirinya di Istana Negara, Jakarta.
Lalu bagaimana langkahnya?
Menurut Luthfi, stabilitas harga ini adalah salah satu prioritas Presiden SBY untuk segera dikerjakan. Sebab, stabilitas harga ini penting karena juga ikut dalam kontribusinya inflatoar.
"Untuk itu kami mesti jamin bahwa sistem distribusi ini membaik agar terjadi stabilitas harga tersebut," ujarnya.
Sementara, untuk produk-produk mineral, Lutfi mengatakan, dia akan mendengarkan dan belajar terlebih dahulu dengan tim dari Kementerian Perdagangan.
"Baru apa yang bisa dilaksanakan dalam 12 hari mendatang saya minta waktu sebentar untuk berkonsultasi dulu dengan Kementerian Perdagangan," kata dia.
Namun, Lutfi menambahkan, pada dasarnya dalam sisa waktu jabatannya yang tinggal beberapa bulan ini, untuk bagaimana menjadi akselator dan memecahkan masalah serta meningkatkan koordinasi baik di dalam instansi Kemendag dan juga instansi-instansi lain.
Sebab, menurut dia, masalah stabilitas harga ini bukan hanya ada di Kemendag. "Ini ada di mana-mana isunya, ini yang menjadi saya acuan pertama kali setelah resmi dilantik nanti," tuturnya.
Jumat, 14 Februari 2014 nanti akan menjadi hari bersejarah bagi Muhammad Luthfi, pria 44 tahun yang ditunjuk Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sebagai Menteri Perdagangan menggantikan Gita Wirjawan yang telah mengundurkan diri pada akhir Januari lalu.Penunjukkan tersebut telah memperjelas siapa yang menjadi Menteri Perdagangan menggantikan posisi Gita yang sempat "menggantung" menunggu jawaban Presiden SBY.
Presiden telah melakukan uji kelayakan dan kepatutan kepada Lutfi, yang bukan orang baru dalam Kabinet Indonesia Bersatu. Saat SBY baru pertama kali menjabat sebagai Presiden, Luthfi ditunjuk sebagai Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).
Dikutip dari Wikipedia, Lutfi lahir di Jakarta, 16 Agustus 1969, adalah seorang pengusaha dan pernah menjabat sebagai Kepala BKPM, sebelum ditugaskan menjadi duta besar Indonesia untuk Jepang.
Pada 2008, Lutfi diakui sebagai seorang pemimpin muda yang berpengaruh oleh The World Economic Forum’s Young Global Leaders. Ia juga merupakan salah seorang pendiri Masyarakat Ekonomi Syariah.
Muhammad Lutfi lahir dari pasangan Firdaus Wadjdi dan Suhartini yang berasal dari Minangkabau. Selesai mengenyam pendidikan di Purdue University, Indiana, Amerika Serikat, Lutfi mengembangkan usaha bersama Erick Thohir, Wishnu Wardhana, dan Harry Zulnardy.
Mereka mendirikan Mahaka Group, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan, keuangan, dan media. Di perusahaan tersebut, Lutfi menjabat sebagai presiden direktur dan chief executive officer (CEO).
Pada usia 29 tahun, dia menjadi Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia untuk Jakarta Yang Lebih Baik (Hipmi Jaya) periode 1998-2001, dan kemudian menjadi ketua nasional Hipmi pada periode 2001-2004.
Pada 2005, ia diangkat SBY untuk menduduki posisi pejabat setingkat menteri, yakni kepala BKPM, dan dia menjadi orang termuda yang pernah menjabat posisi tersebut.
Pada Agustus 2010, Muhammad Lutfi ditunjuk oleh Presiden sebagai Duta Besar untuk Jepang dan Federasi Mikronesia. Ia merupakan orang termuda yang pernah bertugas di kedutaan terbesar Indonesia, dan juga sebagai salah satu duta termuda yang mewakili Indonesia secara internasional.
Yang menarik, sosok Luthfi hampir mirip dengan Gita yang saat ini memilih fokus mengikuti serangkaian kegiatan konvensi calon presiden Partai Demokrat.
Wakil Menteri Perdagangan, Bayu Krisnamurthi, melihat mereka berdua berjodoh. "Saya melihat mereka 'jodoh' dan mirip. Kira-kira simbolnya seperti itu. Muda, pintar, berwawasan internasional, dan sama-sama mantan (kepala) BKPM," kata dia.
Tantangan Luthfi di perdagangan
Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Suryo Bambang Sulisto, menilai mantan kepala BKPM itu layak dan mumpuni untuk mengemban tugas perdagangan.
"Pak Lutfi mempunyai latar belakang sebagai pengusaha, juga mantan kepala BKPM, dan mantan Dubes Indonesia untuk Jepang. Jadi, saya kira cukup mumpuni dalam tugasnya nanti sebagai mendag yang baru," ujar Suryo.
Dia menjelaskan tantangan yang harus dihadapi Lutfi adalah meningkatkan ekspor dan mengendalikan impor demi menjaga neraca perdagangan agar tetap positif.
"Selain itu, menjaga agar tidak ada lagi gejolak-gejolak harga bahan pokok, ini dapat dihindari dengan perencanaan yang matang dan tepat waktu," kata Suryo.
Menurut Suryo, Lutfi harus berkonsentrasi untuk mendorong adanya substitusi impor. "Artinya, mendorong produksi dalam negeri untuk menggantikan impor," kata Suryo.
Peningkatan ekspor produk atau hasil industri dalam negeri, ia melanjutkan, sangat penting. "Kurangi ketergantungan pendapatan devisa kita hanya dari ekspor produk komoditas mineral dan perkebunan," imbuh Suryo.
Kemendag seperti wasit
Untuk pertama kalinya, Luthfi memberikan pernyataan kepada pers setelah ditunjuk Presiden. Menurut Lutfi, Kementerian Perdagangan memiliki fungsi seperti wasit di permainan tinju.
"Kalau memukul di bawah pinggang itu dilarang, karena kita mesti menerapkan situasi lapangan yang sejajar dan seimbang," ujarnya.
Sebagai menteri baru, Lutfi berambisi untuk memerangi inflasi agar stabilitas ekonomi Indonesia tak goyang. Apalagi, kata Lutfi, dengan hambatan transportasi dan distribusi yang terganggu oleh cuaca dan alam.
Selain itu, Lutfi juga bercita-cita menggenjot ekspor Indonesia. "Jadi saya rasa ini adalah bagian dari yang saya harus kerjakan bersama-sama," kata Luthfi usai mendampingi Presiden mengumumkan penunjukan dirinya di Istana Negara, Jakarta.
Lalu bagaimana langkahnya?
Menurut Luthfi, stabilitas harga ini adalah salah satu prioritas Presiden SBY untuk segera dikerjakan. Sebab, stabilitas harga ini penting karena juga ikut dalam kontribusinya inflatoar.
"Untuk itu kami mesti jamin bahwa sistem distribusi ini membaik agar terjadi stabilitas harga tersebut," ujarnya.
Sementara, untuk produk-produk mineral, Lutfi mengatakan, dia akan mendengarkan dan belajar terlebih dahulu dengan tim dari Kementerian Perdagangan.
"Baru apa yang bisa dilaksanakan dalam 12 hari mendatang saya minta waktu sebentar untuk berkonsultasi dulu dengan Kementerian Perdagangan," kata dia.
Namun, Lutfi menambahkan, pada dasarnya dalam sisa waktu jabatannya yang tinggal beberapa bulan ini, untuk bagaimana menjadi akselator dan memecahkan masalah serta meningkatkan koordinasi baik di dalam instansi Kemendag dan juga instansi-instansi lain.
Sebab, menurut dia, masalah stabilitas harga ini bukan hanya ada di Kemendag. "Ini ada di mana-mana isunya, ini yang menjadi saya acuan pertama kali setelah resmi dilantik nanti," tuturnya.