Indonesia Berhasil "Kalahkan" Malaysia
By cuki - Kamis, 13 Februari 2014
LinkedIn, jaringan profesional besar dunia dengan lebih dari 277 juta anggota mengumumkan, jumlah penggunanya di wilayah Asia Pasifik telah mencapai lebih dari 50 juta.
Pencapaian itu menunjukkan, pengguna di sana mengalami pertumbuhan hampir tiga kali lipat dibanding tiga tahun lalu. Khusus untuk Asia Tenggara, jumlah penggunanya bahkan meningkat lebih dari 50 persen.
Pencapaian itu menunjukkan, pengguna di sana mengalami pertumbuhan hampir tiga kali lipat dibanding tiga tahun lalu. Khusus untuk Asia Tenggara, jumlah penggunanya bahkan meningkat lebih dari 50 persen.
Total, pengguna LinkedIn di Asia Tenggara kini lebih dari 9 juta. Indonesia sendiri berkontribusi 2 juta pengguna untuk Asia Tenggara, mengalahkan Malaysia yang masih bertahan pada 1 juta pengguna.
“Kami berencana memperkenalkan fitur-fitur lainnya yang dapat memberikan nilai tambah bagi pengguna dan pelanggan LinkedIn,” ujar Hari Krishnan, Managing Director LinkedIn Asia Pasifik dan Jepang dalam keterangan tertulis kepada VIVAnews.
Seiring terus meningkatnya jumlah pengguna, LinkedIn membantu klien-klien dari berbagai wilayah di dunia untuk menjangkau audiens yang lebih luas. Klien LinkedIn termasuk Standard Chartered Bank, AirAsia, SingPost, Lenovo, University of Queensland, dan Van Heusen.
Fakta lain juga menunjukkan, dari 50 juta pengguna di Asia Pasifik, perusahaan multinasional bidang teknologi memiliki jumlah pengikut terbanyak. Kelima perusahaan itu adalah IBM, Hewlett-Packard (HP), Accenture, Google, dan Tata Consultancy Services.
Khusus untuk Indonesia, perusahaan yang memiliki pengikut terbanyak yaitu Chervron, Unilever, BP, Total, dan Shell.
Sedangkan dari sisi korporasi, yang terbanyak pengikutnya melingkupi layanan teknologi informasi, telekomunikasi, minyak dan energi, finansial, dan perhotelan.
Khusus untuk Indonesia, industri yang populer adalah layanan teknologi informasi, layanan finansial, telekomunikasi, peranti lunak, komputer dan farmasi.
“Kami berencana memperkenalkan fitur-fitur lainnya yang dapat memberikan nilai tambah bagi pengguna dan pelanggan LinkedIn,” ujar Hari Krishnan, Managing Director LinkedIn Asia Pasifik dan Jepang dalam keterangan tertulis kepada VIVAnews.
Seiring terus meningkatnya jumlah pengguna, LinkedIn membantu klien-klien dari berbagai wilayah di dunia untuk menjangkau audiens yang lebih luas. Klien LinkedIn termasuk Standard Chartered Bank, AirAsia, SingPost, Lenovo, University of Queensland, dan Van Heusen.
Fakta lain juga menunjukkan, dari 50 juta pengguna di Asia Pasifik, perusahaan multinasional bidang teknologi memiliki jumlah pengikut terbanyak. Kelima perusahaan itu adalah IBM, Hewlett-Packard (HP), Accenture, Google, dan Tata Consultancy Services.
Khusus untuk Indonesia, perusahaan yang memiliki pengikut terbanyak yaitu Chervron, Unilever, BP, Total, dan Shell.
Sedangkan dari sisi korporasi, yang terbanyak pengikutnya melingkupi layanan teknologi informasi, telekomunikasi, minyak dan energi, finansial, dan perhotelan.
Khusus untuk Indonesia, industri yang populer adalah layanan teknologi informasi, layanan finansial, telekomunikasi, peranti lunak, komputer dan farmasi.