Langkah Ini Harus Cepat Dilakukan Untuk Mencegah Penyadapan

JAKARTA - Indonesia sudah dua kali terungkap telah dimata-matai oleh Australia dan Amerika Serikat. Untuk mencegah hal tersebut agar tak terulang kembali, perlu diambil tindakan pencegahan penyadapan secepatnya.

Analis telekomunikasi sekaligus founder Indonesia ICT Institute, Heru Sutadi, menyarankan tiga hal yang harus segera dilakukan oleh pemerintah untuk mencegah terjadinya penyadapan berulang kali. Yang pertama dimulai dari perangkat yang digunakan oleh presiden Republik Indonesia beserta jajaran pejabatnya harus diganti ponsel anti-sadap.

"Lihat Barrack Obama, dia pakai BlackBerry tapi BlackBerry-nya itu bukan sembarangan. Sudah dirancang khusus anti-sadap. Seharusnya, Presiden SBY juga harus menggunakan ponsel yang memiliki enkripsi (pengacakan kode) khusus," kata Heru saat dihubungi Okezone, Selasa (18/2/2014).

Kedua, pihak operator telekomunikasi harus meningkatkan enkripsi untuk sistem jaringan yang digunakan. Berbagai data yang disalurkan harus terenkripsi dengan sempurna agar sulit diretas.

Dan yang ketiga adalah media saluran telekomunikasi yang digunakan. Media saluran di sini seperti satelit, pipa serat optik, dan central phone yang sangat memungkinkan untuk disadap.

Namun Heru mengatakan, tiga faktor tersebut merupakan satu kesatuan yang tak dapat dipisahkan. "Jika ingin meningkatkan keamanan, tingkatkan pada tiga faktor tersebut. Jangan hanya mengganti ponsel lalu masih menggunakan nomor lama, sama saja akan tetap bisa disadap," pungkas Heru.